kepo itu boleh ga sih?
Assalamualaikum, halo semuanya ini tulisan kedua ku setelah beberapa abad aku tidak menulis di blog. Nah kali ini aku mau bahasa tentang kepo nih yang sekarang ini lagi booming. Semoga kalian bisa menikmati tulisanku ya. so, lets start!
Kepo itu apa sih? Kepo adalah
akronim dari Knowing Every Particular Object. Dalam KBBI kepo ini artinya rasa
ingin tau. Disini yang perlu ditekankan adalah “Every Paricular Object” yang
artinya ketika orang bertanya dengan pertanyaan yang banyak tanpa adanya sebuah
tujuan. Nah beda lagi, ketika ada orang yang bertanya, tapi hanya dengan satu
pertanyaan dan selesai. Atau bisa jadi dengan satu pertanyaan tapi sesuai
dengan tujuan yang dimaksud. Itu namanya bukan kepo. Sebenernya kepo itu bagus
kok. Tapi kepo yang wajar ya, yang ga berlebihan. Seperti apa? Contoh, kamu
lagi belajar dikelas, terus kamu masih belum paham dengan apa yang disampaikan
oleh gurumu. Terus kamu ngapain? Nanya kan? Nanya dengan guru atau teman
sebelahmu dan ga mungkin guru atau temanmu menjawab “apa sih kepo deh”.Hzz!
please deh ga gitu kan? Beda lagi kalo kamu nanya pas lagi ujian, terus temen
kamu jawab “nih liat aja aku udah selesai ko” NGAREP. Atau misal ada temen kamu
nangis sampe selonjoran ditanah terus kamu nanya dia kenapa. Terus jawabannya “Kepo”
buggg! I do care about you! Ada orang yang peduli dengan kamu tapi kamu malah
respon seperti itu, gimana rasanya? Jengkel, udah pasti. Terus salah siapa? Oke
misal setelah ditanya “kamu kenapa” akan muncul beberapa pertanyaan dari si
penanya. Misalnya:
Eh,
kamu kenapa?
Belum
makan nih laper
Ko belum
makan?
Iya nih,
lagi gada uang
Ko bisa
gada uang?
Belum
ditransfer sama ayah bunda
Ko bisa
belum ditransfer?
Ga tau
Ko bisa
gatau?
Iya ga
tau
Dan pertanyaan
seterusnya....
Nah ini
contoh orang kepo dengan pertanyaan yang sama sekali ga ada tujuannya
Coba
kalo si penanya cuman nanya gini:
Eh,
kenapa?
Laper
nih belum makan
Yaudah
yuk ke kantin makan bareng
Lu aja
deh gue lagi gada uang
Gapapa
gue bayarin
See?
Beda kan sama yang tadi?
Jadi, kepo itu wajar kok kalo gak
berlebihan. Kenapa ? karena kita peduli dengan orang-orang disekitar kita. Dan ga
semua kepo itu konotasinya negarif ya guys. Bisa kita lihat dari dua percakapan
diatas, di contoh yang pertama itu contoh kepo yang memang si penanya itu ga
peduli. Tapi, di contoh yang kedua, ketika si lawan bicara bilang”belum makan
nih” gada pertanyaan lagi setelah itu. Karena memang si penanya peduli, makanya
diajak makan bareng dan dia ga mau ikut campur dengan masalah yang membuat si
lawan bicaranya jadi sedih.
Atau contoh lain yang berhubungan
status quotes.misalnya,temen kamu bikin status di media sosialnya, isinya itu
sedih banget menyayat hati, lalu hati kamu tergerak untuk nanya sama temen
kamu, kenapa? terus dia jawab pertanyaan
kamu dengan jawaban yang sangat singkat “kepo” OH LORD! What’s the matter??,
kalo emang kamu ga mau ditanya atau sekarang istilah namanya dikepoin. Yaudah kamu
ga usah bikin status. Sekarang, kenapa kamu bikin status sedih, galau gundah
merana gitu buat apa sih? Biar orang-orang tau kalo kamu sedih? C’mon man, It’s
not important to share your sadness. kalo memang maunya gitu selesaikan masalah
kamu sendiri. Kenapa harus share status sedih galau dan yang lainnya? Yang malah
sekarang ini ga normal adalah ketika kalian share masalah pribadi kalian di
media sosial. Itu ga akan menyelesaikan semua masalah kalian, trust me!.
Kita ini makhluk sosial, yang
namanya makhluk sosial perlu berinteraksi satu sama lain. Berinteraksi kan gak
mungkin dengan diri sendiri,pasti butuh lawan bicara minimal satu orang. Nah sekarang
kalo kamu menutup diri dengan orang yang bertanya sama kamu ga akan ada yang
namanya bersosialisasi. Bahkan kamu akan di cap sebagai orang yang sombong. Misalnya:
Ketika
sesorang mencoba percakapan
Eh,
lagi ngapain nih?
Kepo
TAMAT
Atau,
ketika seseorang mencoba mengajak berdiskusi
Eh,
lu tau puisi karya Sapardi Djoko Damono ga?
Kepo
TAMAT
Atau,
ketika kamu join member card uniqlo
Namanya
siapa
Kepo
TAMAT
Beda
lagi kalo ditanyanya
Namanya
siapa? No telponnya berapa? Boleh tau alamat rumahnya ga? GENIT
Atau
ketika kamu beli martabak
Mau rasa
apa?
Kepo
TAMAT
Tapi,
ketika kamu ditanya seperti ini
Lun ,
kamu mau aku beliin apa?
Bakso
aja
Bakso
aja, gada yang lain?
Boleh
deh sekalian just alpukat, mie ayam, cilok, kentang goreng, sama air mineral
GA
TAU DIRI
See? Lihat kan ya perbedaannya. Kalo
semua orang di dunia ini ditanya terus jawabannya kepo, maka yang terjadi
manusia akan menjadi pasif. Terus bersosialisasi dengan siapa, gawai?. Oh oke,
itu namanya bukan bersosialisasi tapi mengisolasi diri sendiri dengan duniamu
sendiri. Percaya deh, orang yang bertanya semata-mata karena mereka peduli sama
kamu.
Kalo memang kalian ga mau menjawab
pertanyaan dari temanmu, kalian bisa menjawab dengan kata basa-basi ko
dibanding harus jawab kepo. Kenapa sih? Karena menurut aku itu lebih halus dan tidak
menyakiti perasaan orang yang nanya sama kalian. Eh tapi perlu diingat kepo
juga bisa jadi sebuah malapetaka buat kamu nih yang sukanya ngurusin kehidupan
orang. Sperti yang udah aku bilang sebelumnya kepo itu wajar tapi, itu akan
berubah tidak wajar kalo kamu melewati batas yang seharusnya. Misalnya kamu
sampe stalking atau sampe kamu nanya ke orang lain, hmm itu sakit banget sih.
Jadi kepo itu boleh kok dan wajar,
tapi berhenti kalo memang sudah bukan urusan kamu lagi dan untuk kamu yang ga
mau dikepoin stop share kehidupan pribadi kamu dimedia sosial atau dengan
berlagak sedih di depan orang, mari kita saling peduli satu sama lain
dan saling menghargai privasi satu sama lain guyss, yeeah.
Komentar
Posting Komentar